-
Ulasan Buku Arus Balik Karya Pramoedya Ananta Toer (1995)
Akhirnya saya bisa menyelesaikan buku Pramoedya Ananta Toer berjudul Arus Balik. Epos ini merupakan buku ke -28 Pramoedya yang saya baca, melanjutkan penelusuran karyanya dari masa ke masa. Pramoedya, sepengetahuan saya sampai ulasan ini ditulis, hanya menerbitkans satu epos saja. Janis karya lain yang mengambil latar sejarah kerajaan masa silam seperti Cerita Calon Arang (1957),…
-
Aku Kembalikan Sebagian Hatimu
Begitu banyak kejadian lalu-lalang di kehidupanku. Kepalaku semakin sesak akan pikiran-pikiran baru yang kupetik dari setiap kejadian. Semuanya adalah guru. Semuanya teramat berharga untuk dilewatkan. Dan kamu, Anila, semakin pudar di antara banyak ingatan yang semakin jelas di pelupuk ingatan. Dari sekian lama deritaku menghapus luka, aku ingin pastikan bahwa aku sudah tidak apa-apa. Kawanku…
-
Murtapa
Kisah Kiki dan Salma masih mengusik pikiranku akhir-akhir ini. Setiap kali aku melihat ada seorang anak kecil duduk termenung sendiri di samping jalan, entah menjadi pengamen atau pengemis, wajah Kiki sontak mencuat jelas. Apakah bijak kehidupan menuntut anak-anak menjadi orang dewasa lebih dari ketangguhan tulangnya? Kiki, di mana saja kamu berada kini, semoga kamu diberikan…
-
Salma
Ada hasrat penasaran tumbuh dalam benakku. Bagaimana kamu akan menanggapi kehidupan Kiki, bocah yang kuceritakan sebelumnya? Sejak pertemuan itu beberapa kali masih sempat aku melihatnya duduk menunggu di warung dekat terminal, tapi akhirnya ia tidak nampak sama sekali. Telah aku coba tanyakan pada penjual warung sini. Penjaga warung bilang Kiki sudah kembali ke rumahnya. Ia…
-
Hanya Sehidup Tidak Akan Semati?
Saya akan mengajak kamu sekalian untuk merenungkan satu hal: apakah ungkapan janji setia sehidup semati itu eksis adanya? Saya akan memulai dari satu kisah cinta antara Wiranggaleng dan Idayu yang tercatat dalam buku Arus Balik karya Pramoedya Ananta Toer (1995). Cerita ini adalah sebuah epos pasca kejayaan Majapahit pada abad 16. Dikisahkan kedua manusia ini…
-
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H
Alhamdulillah saya masih bisa menjumpai Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Ramadan tahun ini semakin banyak memberikan saya pelajaran baik. Entah itu datang dari orang terdekat atau orang yang bahkan tidak dikenal. Sebagaimana kebiasan pada Hari Raya Idul Fitri, para masyarakat urban berbondong-bondong kembali ke kampung halaman untuk bertemu dengan orang tua serta sanak saudara.…
-
Kiki
Sudah tujuh bulan sejak terakhir aku mengirim surel ke alamatmu. Belum ada balasan. Mungkin tidak akan pernah ada balasan. Setiap hari, sebelum tidur, entah kenapa aku senantiasa membuka email itu. Ada perasaan kuat mendorong kehendak agar kupastikan sekali lagi adakah namamu masuk dalam kotak masuk. Tidak ada. Dan hanya pesan terakhir yang kukirim: kubaca ulang…
-
Kamaratih-Kamajaya dalam Asmara Galeng-Idayu
Setiap kali membaca buku, dan tanpa sengaja menemukan konflik asmara dua manusia, saya rasakan betapa cinta menjadi sebuah cerita tanpa suatu akhir. Dari beragam konflik yang pernah saya temui, saya menemukan pertalian asmara antara Idayu dan Galeng dalam cerita Arus Balik karya Pramoedya Ananta Toer. Cerita tersebut merupakan sebuah epos pasca kejayaan Majapahit abad 16,…
-
Unsur Doktrinasi dalam Penamaan “Meriam”
Saya kadang penasaran dengan penamaan benda. Penamaan tentu memiliki keterkaitan sosial, waktu, dan tempat tertentu. Mulanya mungkin dari suatu insiden tertentu, lalu orang mulai mengucapkan kata atau tulisan dari insiden tersebut terus menerus, dan lambat laun kata itu dipakai oleh masyarakat tertentu. Tentu saja konteksnya mengikuti sejarah mula kata itu diserap. Sudah tiga hari ini…
-
Upeti
Jika kalian mendengar kata upeti, apa yang muncul dalam benak kalian? Apakah sebuah bentuk pembayaran dari seorang yang takluk kepada penakluk? Apakah bentuk bayaran atas dasar rasa hormat? Apakah upeti secara simbolis menggambarkan ketidakberdayaan? Hari ini kita tidak lahir dalam sebuah politik kerajaan secara fisik. Kita telah merdeka. Sebab upeti sangat dekat dengan kerajaan, penggunaan…